Wednesday, December 28, 2011

SEKILAS CERITA DARI JUNIOR TENTANG PKP

Berslayer BIRU. "BIRU" ?? Yaaa tentu itu warna kebanggaan kami.. sebagai Anggota PASTIGA..
Bersepatu PDH dan berambut rapi... siapa lagi kalau bukan anak2 PASTIGA

Salah Satu Kegiatan Penting di PASTIGA yaitu PKP (Pelatihan Kepemimpinan PASTIGA), ketika rapat itu saya sebagai Komandan dituntut memilih satu KETUA untuk kegiatan ini. Saya Pilih BAGAS CAKRA PERDANA (V) ; baca angkatan 5. sebagai ketua kegiatan.

Kegiatan ini bukan sembarang kegiatan, kami rancang kegiatan ini jauh - jauh hari... bahkan sebelum Ulangan Akhir Semester Kami sudah dipaksa merancang kegiatan ini. Pelajaran kami korbankan bahakan pacar mungkin juga sedikit ditinggal karena mengurusi proposal untuk kegiatan hehehe ( Just Kid )
Bagas yg memilih tanggal pelaksanaan kegiatan tersebut 19 - 20 Desember kegiatan itu akan di laksanakan. Tampak Wajah pusing dibenak panitia,, singkat panitia > Komandan : Saya(Ridho Midanto) Ketua: (Bagas Cakra Perdana) bendahara : (Indira Kristanti) Sekretaris (Yulia Naha N)

Dan ini sebersit cerita dari JUNIOR kami AGUSTINUS RANGGA yg setia membagi pengalaman diBlog ini :



PKP : Semakin Erat Persahabatan kami.

oleh Agustinus Rangga pada 27 Desember 2011 pukul 22:33

Pelatihan Kepemimpinan PASTIGA. SMA N 3 Pekalongan, Senin-Selasa, 19 - 20 Desember 2011. Sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk memberikan pelatihan untuk kami, selaku Anggota pastiga Angkatan VI. Banyak sekali Hal yang kami dapatkan. Mulai dari ilmu, keberanian, ketangkasan, kecerdasan, hingga kekuatan fisik dan mental. PKP sungguh mendekatlkan dan melekatkan persahabatan kami khususnya anggota PASTIGA Angkatan VI.

Pagi itu. Senin, 20 Desember 2011 kira-kira pukul 08:30. Kami, Anggota PASTIGA Angkatan VI sudah berkumpul di ruang 6 SMA N 3 Pekalongan. Tak lama kemudian, Letnan Putra dan Putri dipanggil. Sedikit aku melihat dari balik jendela ruang 6 kedua Letnan kami dilatih memasuki lapangan upacara dengan beberapa gerakan. "Acara pertama PKPadalah Apel Pembukaan" Batinku mengatakan.Benar. Beberapa saat kemudian panggilan tiba.Kami segera berlari menuju lapangan Upacara. Upacara pembukaan beberapa saat. kak Ridho Sebagai Pembina Upacara. Tak lama kemudian upacara pembukaan selesai. "Masa PKP sudah berlaku, Bertindaklah sebagai pemimpin. Setelah ini, kegiatan selanjutnya akan dimulai setelah kalian mendengar suara peluit." Hanya itu instruksi yang kami terima.Setelah itu kami masuk ke ruang 6,menunggu suara peluit terdengar. Dan akhirnya peluit peluit pertama terdengar.

Ruang 10, Season pertama "Dewan Ambalan (Pramuka)" membahas tentang sandi. Salah satu materi yang aku sukai. Sandi Morse, Kimia, Aljabar, Hitler.. Itu sebagian yang kami pelajari saat Season pertama itu. Dilanjutkan dengan Membuat Tenda. Tenda dibangun di Lapangan Volly. Kami mengikuti instruksi dari kakak Fatahillah. Dalam beberapa saat, tenda pun berhasil kami buat. "Barang-barang yang penting disimpan didalam tenda, Jajan, disimpan di ruang 18" begitu instruksi Senior yang kedua. Segera kami lakukan.


Kepastigaan. Season kedua. Season yang memberi materi tentang sejarah PASTIGA. Segala tentang PASTIGA diberitahukan disini. Bahkan kami tau urutan-urutan Kompas (Komandan Pastiga) dari Angkatan I sampai angkatan VI. Disana juga dibahas mengenai Arti dan filosofi Lambang Pastiga. lambang yangsangat kami banggakan ini.Banyak lagi kegiatan-kegiatan kami yang menyenangkan.

Aku masuk kelompok 1. Bersama Ridho, Alief, Sandra, Endang, Phita, dan Eka. Kelompok ini Kami namai Rajawali. Dengan yel-yel bersemangat membara, dan sebuah filosofi sederhana, kami membentuk kelompok kami sedemikian rupa. Sehingga kelompok kami bisa mengikuti dan mendominasi kelompok yang menangdalam games. Bermodalkan "ciut" dalam game menutup mata, dan melepas segalanya pada game "siapa yang panjang, siapa yang menang''.




Malam hari sekitar pukul 07:15, ada sharing PSP (purna Senior PASTIGA) yang berhasil diterima di Akpol. Disana kami dibuat terkesima melihat pertunjukkan drum band AKPOL, terkesima mendengar cerita-cerita penuh motivasi dari Purna SeniorPASTIGA.

Membuka Pikiran kami, bahwa didepan masih ada banyak tantangan, dan rintangan, untuk mengejar sebuah mimpi yang dari dulu kami sebut "cita-cita".

Pentas Sinema. Malam yang indah. Malam terindah bagaikan malam dengan seribu lilin yan menyala di tengah dunia. Disana kami mempertunjukkan pentas seni kami. Disana kami menikmati malam. walaupun hanya sesaat, tapi kami merasa malamitu malam palingindah sepanjang masa. Hingga akhir acara tiba "Dek, malam ini harus tidur semua. nanti Malam kalian semua harus bangun, berpakaian OSIS. Di Tenda hanya ada barang yang diperlukan untuk besok. Jangan membawa barang yang berlebihan di tenda" Begitu kira-kira instruksi yang kakak kelas berikan sebelum kami terlelap dalam hening malam. Setelah itu, berbekal sarung seadanya, dan berbantalkan Pakaian OSIS beserta Sabuk, dan Topi di kanan kiri kepala kami. Kami mencoba membangun jembatan mimpi, walau kami tau kakak kelas akan menghentikan jembatan mimpi kami secara tiba-tiba di malam nanti.

Awal Hari sekitar pukul 01:00. Ada Sidang Mendadak. Aku tersentak bagun, dan segera membangunkan 7 rekanku yang lain. Suasana pagi itu masih dingin. Tapi kami malah seperti semut kepanasan di dalam tenda. Apalagi ditambah "back-sound" teriakan-teriakan kakak kelas yang seperti musik karlmeyer yang menghantam telingaku. Saat itu aku masih ngantuk. Aku merasakan diriku terdiam, sementara rekan-rekanku kebingungan memilih kostum yangakan digunakan. Ada yang sudah siap dengan pakaian OSIS nya yang rapi, Ada yang masih kebingungan mencari barang-barangnya, sementara aku terdiam, kebingungan. Dan akhirnya aku keluar dengan pakaian kaos, celana OSIS, dan sepatu PDH. Sebelah kanan talinya terikat rapat, sebelah kiri belum terikat talinya. Kami dihukum, karena tidur mengenakan atribut OSIS yang sebenarnya pakaian OSIS itu tidak kami gunakan saat terlelap. 3 kali putaran lapangan volli terasa menyiksa kakiku, terutama kaki sebelah kiri aku SPRINT. Andai kakak kelas melakukan lari SPRINT mengitari lapangan volli dengan sepatu yang belum ditali, pasti bekas luka di jari-jari kaki itu belum menghilang sampai saat ini (28 desember 2011) sama seperti yang aku alami. Terpaksa, tersiksa, dan tersisa sampai saat ini.

Jelajah MalamMasih mengumpulkan sedikit energi, kami mengikuti kegiatan jelajah malam. Mengambil rute sepanjang jalan Kusuma Bangsa, memasuki gang perkampunan penduduk, hingga disuruh berjalan sendiri melintas di pekuburan beji untuk mengambil Topi latihan Kebanggaan kami. Beruntung kakak kelas menjaga kami, dan tidak terjadi hal-hal yang tidak kami inginkan.Jelajah malam selesai, kami kira semua ini belum berakhir. Lama kami menunggu instruksi dari kakak kelas, hingga kami terlelap lagi, hingga hangatnya mentari, dan lembutnya angin pagi membangunkan dari mimpi indah kami selepas mimpi buruk tadi malam. Acara selanjutnya, Olahraga Pagi.

Diawali dengan Push Up 10x dilanjutkan dengan bermain Futsal. Disana insiden itu terjadi. Kepala letnan putra terbentur bola dengan kerasnya. Membuat dia tidak kuat mengikuti sisa-sisa kegiatan PKP. Padahal pertunjukkan besar akan dimulai siang itu. Sungguh insiden yang pahit. Tapi pahitnya insiden itu serasa tidak begitu pahit jika kami rasakan Bersama.

Season dari pembina PASTIGA selesai, hingga tiba saatnya kami untuk Show Off Acara yang besar itu. LEtnan pun menyatakan tidak sanggup untuk memimpin kami. Hingga akhirnya aku yang menjadi danton Show Off. Tanpa persiapan apapun untuk memimpin hentakan kaki 20 anggota lainnya. "Saudaraku, Berjalanlah dengan mata hati, dan bernafaslah dengan tekad" Kata-kata itu yang aku ucapkan sebelum show off, karena aku benar-benar tidak tau lagi apa yang harus aku perbuat.

Show Off berakhir. Semangat kami Prima, Hentakan kaki kami menggetarkan bumi, suara kam imenggelegar membelah angkasa. Semua hanya untuk Fuad. Letnan putra kami yang terbaring lemas di UKS. Saat aku menyusul Fuad ke UKS dan ingin mengatakan "berhasil" Ke Letnan Putra kami, air mata sang Letnan membasahi pipinya. Sungguh kawan... Aku sangat benci dengan air mata. Apalagi air mata yang keluar dari sebuah penyesalan. Kubendung air mata sang Letnan semampuku, dan hingga pada akhirnya, sang letnan pun bangkit berdiri, karena keajaiban doa kami bersama.

Akhirnya saat yang ditunggu pun tiba. Seusai Season yang diberikan pembina OSIS, kami membongkar tenda, makan siang, melaksanakan apel penutupan, bermaaf-maafan, dan saat yang kami tunggu-tunggu yaitu pembagian Kaos Latihan PASTIGA. Pembagian kaos selesai, dan kami pun pulang.

Bercerita bersama kak Henrikus, dan Rekan Mukhlis sepanjang perjalanan pulang. Kami berjalan kaki dengan menggunakan pakaian kebesaran kami, walaupun kebesarannya sedikit terkoyak karena badge kebesaran kami dilepas untuk mengejar satu kata korsa bersama yang lain. Topi PASTIGA terpasang di kepala kami. Rasa lelah, dan kantuk yang berat tidak kami hiraukan. Bagaikan taruna yang baru pulang dari Pusdiklat kami saat itu. Rasa bangga di hati, dan tersemat di batin kami, rasa terimakasih, rasa bangga, dan kenangan yang tak terlupakan 2 hari 1 malam bersama rekan-rekan kami mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Pastiga Angkatan VI Senin-Selasa, 20-21 Desember 2011.


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Post a Comment