Wednesday, December 28, 2011

SEKILAS CERITA DARI JUNIOR TENTANG PKP

Berslayer BIRU. "BIRU" ?? Yaaa tentu itu warna kebanggaan kami.. sebagai Anggota PASTIGA..
Bersepatu PDH dan berambut rapi... siapa lagi kalau bukan anak2 PASTIGA

Salah Satu Kegiatan Penting di PASTIGA yaitu PKP (Pelatihan Kepemimpinan PASTIGA), ketika rapat itu saya sebagai Komandan dituntut memilih satu KETUA untuk kegiatan ini. Saya Pilih BAGAS CAKRA PERDANA (V) ; baca angkatan 5. sebagai ketua kegiatan.

Kegiatan ini bukan sembarang kegiatan, kami rancang kegiatan ini jauh - jauh hari... bahkan sebelum Ulangan Akhir Semester Kami sudah dipaksa merancang kegiatan ini. Pelajaran kami korbankan bahakan pacar mungkin juga sedikit ditinggal karena mengurusi proposal untuk kegiatan hehehe ( Just Kid )
Bagas yg memilih tanggal pelaksanaan kegiatan tersebut 19 - 20 Desember kegiatan itu akan di laksanakan. Tampak Wajah pusing dibenak panitia,, singkat panitia > Komandan : Saya(Ridho Midanto) Ketua: (Bagas Cakra Perdana) bendahara : (Indira Kristanti) Sekretaris (Yulia Naha N)

Dan ini sebersit cerita dari JUNIOR kami AGUSTINUS RANGGA yg setia membagi pengalaman diBlog ini :



PKP : Semakin Erat Persahabatan kami.

oleh Agustinus Rangga pada 27 Desember 2011 pukul 22:33

Pelatihan Kepemimpinan PASTIGA. SMA N 3 Pekalongan, Senin-Selasa, 19 - 20 Desember 2011. Sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk memberikan pelatihan untuk kami, selaku Anggota pastiga Angkatan VI. Banyak sekali Hal yang kami dapatkan. Mulai dari ilmu, keberanian, ketangkasan, kecerdasan, hingga kekuatan fisik dan mental. PKP sungguh mendekatlkan dan melekatkan persahabatan kami khususnya anggota PASTIGA Angkatan VI.

Pagi itu. Senin, 20 Desember 2011 kira-kira pukul 08:30. Kami, Anggota PASTIGA Angkatan VI sudah berkumpul di ruang 6 SMA N 3 Pekalongan. Tak lama kemudian, Letnan Putra dan Putri dipanggil. Sedikit aku melihat dari balik jendela ruang 6 kedua Letnan kami dilatih memasuki lapangan upacara dengan beberapa gerakan. "Acara pertama PKPadalah Apel Pembukaan" Batinku mengatakan.Benar. Beberapa saat kemudian panggilan tiba.Kami segera berlari menuju lapangan Upacara. Upacara pembukaan beberapa saat. kak Ridho Sebagai Pembina Upacara. Tak lama kemudian upacara pembukaan selesai. "Masa PKP sudah berlaku, Bertindaklah sebagai pemimpin. Setelah ini, kegiatan selanjutnya akan dimulai setelah kalian mendengar suara peluit." Hanya itu instruksi yang kami terima.Setelah itu kami masuk ke ruang 6,menunggu suara peluit terdengar. Dan akhirnya peluit peluit pertama terdengar.

Ruang 10, Season pertama "Dewan Ambalan (Pramuka)" membahas tentang sandi. Salah satu materi yang aku sukai. Sandi Morse, Kimia, Aljabar, Hitler.. Itu sebagian yang kami pelajari saat Season pertama itu. Dilanjutkan dengan Membuat Tenda. Tenda dibangun di Lapangan Volly. Kami mengikuti instruksi dari kakak Fatahillah. Dalam beberapa saat, tenda pun berhasil kami buat. "Barang-barang yang penting disimpan didalam tenda, Jajan, disimpan di ruang 18" begitu instruksi Senior yang kedua. Segera kami lakukan.


Kepastigaan. Season kedua. Season yang memberi materi tentang sejarah PASTIGA. Segala tentang PASTIGA diberitahukan disini. Bahkan kami tau urutan-urutan Kompas (Komandan Pastiga) dari Angkatan I sampai angkatan VI. Disana juga dibahas mengenai Arti dan filosofi Lambang Pastiga. lambang yangsangat kami banggakan ini.Banyak lagi kegiatan-kegiatan kami yang menyenangkan.

Aku masuk kelompok 1. Bersama Ridho, Alief, Sandra, Endang, Phita, dan Eka. Kelompok ini Kami namai Rajawali. Dengan yel-yel bersemangat membara, dan sebuah filosofi sederhana, kami membentuk kelompok kami sedemikian rupa. Sehingga kelompok kami bisa mengikuti dan mendominasi kelompok yang menangdalam games. Bermodalkan "ciut" dalam game menutup mata, dan melepas segalanya pada game "siapa yang panjang, siapa yang menang''.




Malam hari sekitar pukul 07:15, ada sharing PSP (purna Senior PASTIGA) yang berhasil diterima di Akpol. Disana kami dibuat terkesima melihat pertunjukkan drum band AKPOL, terkesima mendengar cerita-cerita penuh motivasi dari Purna SeniorPASTIGA.

Membuka Pikiran kami, bahwa didepan masih ada banyak tantangan, dan rintangan, untuk mengejar sebuah mimpi yang dari dulu kami sebut "cita-cita".

Pentas Sinema. Malam yang indah. Malam terindah bagaikan malam dengan seribu lilin yan menyala di tengah dunia. Disana kami mempertunjukkan pentas seni kami. Disana kami menikmati malam. walaupun hanya sesaat, tapi kami merasa malamitu malam palingindah sepanjang masa. Hingga akhir acara tiba "Dek, malam ini harus tidur semua. nanti Malam kalian semua harus bangun, berpakaian OSIS. Di Tenda hanya ada barang yang diperlukan untuk besok. Jangan membawa barang yang berlebihan di tenda" Begitu kira-kira instruksi yang kakak kelas berikan sebelum kami terlelap dalam hening malam. Setelah itu, berbekal sarung seadanya, dan berbantalkan Pakaian OSIS beserta Sabuk, dan Topi di kanan kiri kepala kami. Kami mencoba membangun jembatan mimpi, walau kami tau kakak kelas akan menghentikan jembatan mimpi kami secara tiba-tiba di malam nanti.

Awal Hari sekitar pukul 01:00. Ada Sidang Mendadak. Aku tersentak bagun, dan segera membangunkan 7 rekanku yang lain. Suasana pagi itu masih dingin. Tapi kami malah seperti semut kepanasan di dalam tenda. Apalagi ditambah "back-sound" teriakan-teriakan kakak kelas yang seperti musik karlmeyer yang menghantam telingaku. Saat itu aku masih ngantuk. Aku merasakan diriku terdiam, sementara rekan-rekanku kebingungan memilih kostum yangakan digunakan. Ada yang sudah siap dengan pakaian OSIS nya yang rapi, Ada yang masih kebingungan mencari barang-barangnya, sementara aku terdiam, kebingungan. Dan akhirnya aku keluar dengan pakaian kaos, celana OSIS, dan sepatu PDH. Sebelah kanan talinya terikat rapat, sebelah kiri belum terikat talinya. Kami dihukum, karena tidur mengenakan atribut OSIS yang sebenarnya pakaian OSIS itu tidak kami gunakan saat terlelap. 3 kali putaran lapangan volli terasa menyiksa kakiku, terutama kaki sebelah kiri aku SPRINT. Andai kakak kelas melakukan lari SPRINT mengitari lapangan volli dengan sepatu yang belum ditali, pasti bekas luka di jari-jari kaki itu belum menghilang sampai saat ini (28 desember 2011) sama seperti yang aku alami. Terpaksa, tersiksa, dan tersisa sampai saat ini.

Jelajah MalamMasih mengumpulkan sedikit energi, kami mengikuti kegiatan jelajah malam. Mengambil rute sepanjang jalan Kusuma Bangsa, memasuki gang perkampunan penduduk, hingga disuruh berjalan sendiri melintas di pekuburan beji untuk mengambil Topi latihan Kebanggaan kami. Beruntung kakak kelas menjaga kami, dan tidak terjadi hal-hal yang tidak kami inginkan.Jelajah malam selesai, kami kira semua ini belum berakhir. Lama kami menunggu instruksi dari kakak kelas, hingga kami terlelap lagi, hingga hangatnya mentari, dan lembutnya angin pagi membangunkan dari mimpi indah kami selepas mimpi buruk tadi malam. Acara selanjutnya, Olahraga Pagi.

Diawali dengan Push Up 10x dilanjutkan dengan bermain Futsal. Disana insiden itu terjadi. Kepala letnan putra terbentur bola dengan kerasnya. Membuat dia tidak kuat mengikuti sisa-sisa kegiatan PKP. Padahal pertunjukkan besar akan dimulai siang itu. Sungguh insiden yang pahit. Tapi pahitnya insiden itu serasa tidak begitu pahit jika kami rasakan Bersama.

Season dari pembina PASTIGA selesai, hingga tiba saatnya kami untuk Show Off Acara yang besar itu. LEtnan pun menyatakan tidak sanggup untuk memimpin kami. Hingga akhirnya aku yang menjadi danton Show Off. Tanpa persiapan apapun untuk memimpin hentakan kaki 20 anggota lainnya. "Saudaraku, Berjalanlah dengan mata hati, dan bernafaslah dengan tekad" Kata-kata itu yang aku ucapkan sebelum show off, karena aku benar-benar tidak tau lagi apa yang harus aku perbuat.

Show Off berakhir. Semangat kami Prima, Hentakan kaki kami menggetarkan bumi, suara kam imenggelegar membelah angkasa. Semua hanya untuk Fuad. Letnan putra kami yang terbaring lemas di UKS. Saat aku menyusul Fuad ke UKS dan ingin mengatakan "berhasil" Ke Letnan Putra kami, air mata sang Letnan membasahi pipinya. Sungguh kawan... Aku sangat benci dengan air mata. Apalagi air mata yang keluar dari sebuah penyesalan. Kubendung air mata sang Letnan semampuku, dan hingga pada akhirnya, sang letnan pun bangkit berdiri, karena keajaiban doa kami bersama.

Akhirnya saat yang ditunggu pun tiba. Seusai Season yang diberikan pembina OSIS, kami membongkar tenda, makan siang, melaksanakan apel penutupan, bermaaf-maafan, dan saat yang kami tunggu-tunggu yaitu pembagian Kaos Latihan PASTIGA. Pembagian kaos selesai, dan kami pun pulang.

Bercerita bersama kak Henrikus, dan Rekan Mukhlis sepanjang perjalanan pulang. Kami berjalan kaki dengan menggunakan pakaian kebesaran kami, walaupun kebesarannya sedikit terkoyak karena badge kebesaran kami dilepas untuk mengejar satu kata korsa bersama yang lain. Topi PASTIGA terpasang di kepala kami. Rasa lelah, dan kantuk yang berat tidak kami hiraukan. Bagaikan taruna yang baru pulang dari Pusdiklat kami saat itu. Rasa bangga di hati, dan tersemat di batin kami, rasa terimakasih, rasa bangga, dan kenangan yang tak terlupakan 2 hari 1 malam bersama rekan-rekan kami mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Pastiga Angkatan VI Senin-Selasa, 20-21 Desember 2011.


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Tuesday, December 13, 2011

Markas Komando Pastiga

By AGUSTINUS RANGGA
edit : RIDHO MIDANTO

" Lebih baik sebuah rumah kecil yang penuh dengan kedamaian dan keriangan,daripada sebuah istana megah yang penuh dengan kemuraman".



Peribahasa itu sangat tepat dengan Markas Komando kami, "MARKAS KOMANDO PASTIGA". Banyak sekali kenangan yang terukir di sana. Sebuah ruangan sederhana yang luasnya hanya sekitar 4meter x 2,5 meter.

Disana para senior kami merancang strategi, untuk membentuk kami menjadi pribadi yang prima. Disana pula kakak senior kami melakukan tugas administratifnya untuk mengurus segala kegiatan kami. Disana mereka membuat kami terkesan akan konsep latihan yang dibuat beda setiap pertemuannya. Tempat itu dibuat menarik, dan juga dirapikan setiap waktu atas dasar rasa kebersamaan dari setiap anggota PASTIGA.

Di sudut sebelah barat daya ruangan, ada sebuah lemari. Tempat menyimpan arsip-arsip keanggotaan mulai dari yang berprioritas tinggi, sampai berprioritas rendah. Di atas lemari itu, ada 5 piala. Hasil kerja keras, disiplinitas, dan pengabdian kami kepada organisasi tercinta ini.


(maav gambarnya muter2 g sempet edit :D)

Di samping lemari, tergantung atribut yang kami gunakan untuk upacara bendera (biasanya dilakukan 2 minggu sekali). Yang menjadi teman hidup kami melawan sengatan mentari pagi saat upacara berlangsung. Tergantung pula tali koor, yang digunakan untuk pemimpin upacara, maupun Komandan Pleton pada saat perlombaan. diletakkan pula di sebelah sudut tenggara ruangan, teks-teks yan kami gunakan sebagai inventaris untuk upacara bendera. Mulai dari teks UUD 1945, Pancasila, Tata Upacara, Ikrar, Doa, dan lainnya.

Disana sering aku gunakan untuk merenung, dan berkhayal bersama teman-teman saat kebetulan kami diberikan kepercayaan untuk membawa serta kunci Mako, kunci kebanggaan yang hanya ada 2 buah. Dipegang oleh Kompas (komandan Pastiga) dan Koordinator Koperpas (Komando Perlengkapan Pastiga). Sungguh tempat paling indah dan penuh kenangan, dan semua hal-hal besar bersama dengan prestasi kami berawal dari situ.

Mungkin banyak yang belum aku ceritakan di postingan ini, tapi suatu saat pasti akan aku ceritakan.


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Saturday, December 10, 2011

LEBIH DARI SEGALA KELEBIHAN

Siaaaap Graaak !!!!! Hormat Graaakk !!

Suara itu sudah tak asing lagi menyentuh gendang telingan saya....
yaaa 2 tahun sudah saya mengikuti salah satu Organisasi di SMA N 3 Pekalongan, P.A.S.T.I.G.A
berawal dari sebuah seleksi.... hingga menuju ke pelantikan anggota baru anggatan v

manis dan pahit mengikuti PASTIGA sudah saya rasakan....
fakta lah yg berbicara pengakuan dari sekian banyak anggota PASKIBRA baik itu tingkat kota provinsi sekolah bahkan Nasional bahwa PASKIBRA masih dipandang sebelah mata oleh pemerintah atau instansi yg terkait....
yaaa dukungan finansial terhadap organisasi kami pun saya rasa sangat kurang...
tapi cobalah tengok kinerja kami : juara(iya) siap sedia saat ada upacara (iya) tpi dukungan dari pihak sekolah masih minim....

tapi dibalik itu semua ada suatu yg sangat MAHAL dan BERHARGA yaitu KEBERSAMAAN

Maju terus PASTIGA !!!!!!!
buka sayap u lebar2 dan terbanglah setinggi mungkin !!!
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Sunday, December 4, 2011

Kami Satu Keluarga

Sebuah Rasa Kebersamaan
1. Menjenguk Kawan yg sedang terbaring
2. Berbincang Bersama


Maju Terus PASTIGA !!!
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Sunday, October 30, 2011

sebersit kata-kata untuk PASTIGA

Pasukan Istimewa Smaga. Sebuah Organisasi di SMA N 3 Pekalongan yang mendalami hal-hal semacam PBB, PKS, TUB dan lain-lain. Pasukan Istimewa Smaga. Bersendikan Kedisiplinan dan jiwa korsa.

Berawal dari seleksi selama 2 hari, rasa Korsa kami pun semakin erat. Kami bagaikan keluarga yang tak terpisahkan. segala masalah kami coba untuk kami selesaikan bersama. Kami bagaikan saudara, kami seperti berasal dari satu ibu, yaitu PASTIGA. Berawal dari kondisi kami, karakteristik kami yang berbeda-beda,lalu kakak kelas kami membentuk kami sedemikian rupa, sehingga kami mempunyai suatu kesatuan baik itu kesatuan nasib, maupun kesatuan sebuah organisasi, yaitu PASTIGA.

Dahulu sebelum pendaftaran, kami semua berasal dari kelompok yang berbeda-beda, baik itu kelas, asal sekolah, dan komunitas-komunitas informal lainnya. Seusai kami diterima, sedikit aku berpikir: Bagaimana kami bisa satu? Bagaimana cara kami bersatu? namun kakak kelas kami mempunyai cara untuk mempersatukan kami. Kakak kelas kami bertanggungjawab untuk membentuk kami menjadi pribadi yang Luar Biasa.

Seiring waktu berjalan, persaudaraan kami semakin erat. Seiring waktu berjalan, kami semakin Korsa dalam segala hal. Kami menjadi semakin erat dan membentuk sebuah forum untuk share dari hal-hal kami yang penting, sampai tidak penting. Kami membagi suka duka kami supaya rasa itu dapat kami rasakan bersama. Kami banyak, namun kami Satu. Kami Membuang rasa individualistis untuk bersatu dan merasakan susah senang antar anggota.

Disini aku meletakkan segala petualangan hidupku. di PASTIGA ini aku mencoba membagi segala hal yang aku punya, membagikan segala hal yang aku bisa bagikan, karena PASTIGA lah hidupku, karena PASTIGAlah yang menjadi keluarga keduaku. Di PASTIGA ini aku menambatkan tali ikatanku untuk memanjat meraih cita-citaku.

"Kami membagi suka duka kami supaya rasa itu dapat kami rasakan bersama."

ONE for ALL, ALL for ONE...

by : AGUSTINUS RANGGA ( VI )


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Wednesday, October 26, 2011

SEKILAS CERITA

BY AGUSTINUS RANGGA ( VI)

Seleksi PASTIGA Angkatan VI


Sabtu, 23 Juli 2011, sore hari sekitar pukul 14:30 di sekolah aku menunggu pendaftaran PASTIGA angkatan VI dibuka. Kulihat kakak kelas anggota PASTIGA berpakaian putih dan biru mulai berdatangan untuk mengadakan seleksi calon anggota PASTIGA hari pertama. Sungguh saat itu aku belum mengenal siapapun kecuali teman sekelasku yang kuajak mendaftar PASTIGA. Mulai berdatangan juga siswa-siswi lain yang berniat untuk mendaftar PASTIGA. Sungguh hanya satu orang saja yang aku kenal karena aku belum mengenal siapapun.

Tiga puluh menit berlalu, pendaftaran pun dimulai. Formulir kami kumpulkan dan kami segera masuk ke ruang seleksi. Di sana kami diberikan briefing kecil untuk menuju pos-pos seleksi. Setengah ke pos tinggi dan berat badan, dan setengah lagi menuju pos tensi darah. Mulai terjalin sedikit relasi antara kami calon anggota PASTIGA dengan diadakannya seleksi pertama tersebut.

Tes berat, tinggi badan dan tensi darah sudah selesai, dilanjutkan ke seleksi lari. “Wah inilah duniaku”, batinku. Rute yang diambil cukup jauh, namun kujalani dengan penuh semangat. Seleksipun berakhir, dan kami pulang.

Keesokan harinya, Minggu, 24 Juli 2011. Seleksi kedua dimulai. Pagi hari pukul 09:00 tepatnya. Lapangan di karesidenan lah yang menjadi tempat seleksi kami. Namun sebelumnya, kami mengikuti tes wawancara terlebih dahulu untuk supaya kakak kelas mengetahui seberapa besar tekad kami untuk menjadi PASUKAN ISTIMEWA SMAGA.

Lapangan tenis karesidenan, masih hari minggu 24 Juli 2011. Kira-kira pukul 10:00 melihat terik matahari sudah mulai membakar kulit kami. Tes siang ini baris-berbaris dan tes suara. Bermodalkan skill yang cukup, aku ikuti tes tersebut dengan semangat yang masih membara di dada. Hari itu cukup panas. Rasa haus tidak terelakkan lagi. Relasi mulai terjalin saat waktu istirahat antara tes baris-berbaris dengan tes suara. Beberapa diantara kami saling berbagi air minum yang kami bawa sendiri dari rumah. Sungguh rasa ini yang aku idam-idamkan dari dulu. “Berbagi suka dan duka”.

Tes seleksi selesai. Kami melihat kakak kelas yang melakukan variasi-variasi gerakan PASTIGA yang mereka pertontonkan pada kami. “Wes kan? Kowe kabeh panas, kakak kelas melu panas-panasan. Ben podo-podo panase. Bener kan?”. Itulah kata yang terucap dari salah seorang kakak kelas. Mas Bagas namanya. “Benar-benar semangat korsa yang tinggi” batinku. Seleksi selesai, kami pulang.

Hari itu hari rabu. Kami semua dipanggil menuju ke ruang 4 setelah pulang sekolah. Agendanya adalah pengumuman hasil seleksi calon anggota PASTIGA. Aku LULUS. Aku menjadi bagian dari PASTIGA. Surat itu masih tersimpan rapi dan tak pernah aku keluarkan dari tas yang kubawa untuk sekolah setiap hari. Masih terdengar kata-kata yang terucap dari salah seorang kakak kelas. “Kini, kalian semua adalah KELUARGA. Selamat datang di keluarga baru kalian. Keluarga Besar PASTIGA”.

Inilah keluargaku sekarang. Keluarga baru, PASTIGA.

SATU KORSA ABDI BANGSA TUGAS MULIA TUK NEGARA JAYA PASTIGA.


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

LOMBA PKS


JUARA III SENAM LANTAS (eks Karesidenan)
JUARA II LCC (eks karesidenan)



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

FILOSOFI TALI KOOR

Tali Kur, mungkin orang awam tidak akan penah mengerti maksud dari arti Tali Kur, namun jika bertanya kepada seseorang yang pernah mengenyam pendidikan yang bersifat kedinasan, atau pendidikan militer seperti Polisi, TNI, ataupun semi militer layaknya Resimen Mahasiswa atau biasa dikenal dengan MENWA ini, pastinya mereka akan segera mengerti akan istilah Tali Kur ini.

Sebenarnya apa sih talikur itu???? Tali Kur, jika dilihat dari fisiknya hanya seutas rangkaian tali yang di pakaikan pada bahu kanan atau kiri, Tali Kur ini berasal dari kata Tali dan Kur, Tali sendiri ga usah kita bahas karena semua pasti tahu apa itu tali, bener kan??? nah Kur nya ini berasal dari kata Koor, atau koordinator. jadi menurut kosa kata Tali Kur adalah Tali yang dipakai seorang koordinator… tali kur ini berarti sebuah tanda/lambang tanggung jawab yang dipakai agar si pemimpin merasa mempunyai tanggung jawab besar sehingga akan menjauhi dari yang namanya defiasi.


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Tuesday, October 18, 2011

MEMBENTUK JIWA KORSA

Ada berbagai alasan atau motivasi seseorang bergabung dalam suatu organisasi atau perusahaan. Alasan tersebut dapat berupa pendapatan, jabatan, dan tenu banyak lagi lainnya. Sebaliknya rekruitmen anggota suatu organisasi mempunyai berbagai motivasi pula.

Perekrutan atau bergabungnya seseorang kedalam suatu organisasi, tentu saja dilandasi dengan rasa saling percaya bahwa alasan atau motivasi ke dua belah pihak akan terakomodasi. Namun apakah selanjutnya hal ini dapat tetap terpenuhi? Apabila tidak, dapat saja salah satu atau kedua belah pihak kemudian memutuskan untuk berpisah.

Sebaliknya, apabila kemudian terjadi saling pengertian yang semakin kuat, dimana kedua belah pihak saling membutuhkan dan saling mengisi, maka disinilah mulai terbentuknya interaksi yang holistic. Yaitu dimana setiap anggota menyadari dirinya merupakan bagian integral dari organisasi.

Tatkala kondisi holistic ini ini sudah semakin mengenal, dimana setiap anggota sepenuhnya menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari organisasi, tanpa mempermasahkan lagi posisinya, maka kondisi inilah yang kemudian berkembang membentuk jiwa korsa.

Jiwa korsa yang berawal dari kebanggaan kolektif, sama sekali tidak bisa dibentuk apalagi dipaksakan, akan tetapi akan terbentuk dengan sendirinya manakala ada lingkungan holistic yang kondusif yang mendukungnya. Maka lingkungan holistic yang kondusif inilah yang perlu diciptakan agar tubuh jiwa korsa pada seluruh anggota organisasi.


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO